Psikoterapi

Psikoterapi

 

            Sebagai manusia kita hidup saling berdampingan dengan makhluk lain atau pun dengan sesama manusia, dan manusia hidup tidak terlepas dari masalah pribadi yang dimilikinya. Masalah yang dimiliki manusia dapat mengganggu kehidupannya karena masalah dapat mengganggu perasaan dan pikiran. Adapun langkah untuk membantu manusia dalam menyelesaikan masalahnya adalah “Psikoterapi”. Sebelum membahas lebih lanjut marilah kita mencari tahu terlebih dahulu makna Psikoterapi.

            Psikoterapi berasal dari dua kata yaitu Psyche yang berarti jiwa, dan Therapy yang berarti penyembuhan, perawatan atau pengobatan. Oleh karena itu, Psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran. Psikoterapi juga memiliki arti sebagai usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku.

            Psikoterapi bukan untuk menangani orang gila, tetapi psikoterapi hanya digunakan untuk menangani orang yang waras yang sedang memiliki masalah psikologis, atau untuk membantu orang yang ingin meningkatkan kemampuan pikirannya. Dalam proses psikoterapi menggunakan beberapa macam metode psikologi, seperti terapi kognitif dan perilaku, psikoanalisis klasik, terapi Gestalt, terapi rasional emotif, terapi realitas  dan lain – lain.

            Psikoterapi memiliki tujuan dalam membantu klien mengatasi masalah, adapun beberapa tujuannya sebagai berikut :

  1. Menghilangkan atau mengurangi tekanan emosional klien
  2. Meningkatkan kesadaran diri
  3. Mengembangkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial
  4. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
  5. Mengembangkan potensi klien
  6. Menghapus pandangan hidup klien yang mengalahkan diri dan membantu klien dalam memperoleh pandangan hidup yang lebih toleran dan rasional
  7. Membimbing klien ke arah mempelajari tingkah laku yang realistis dan bertanggung jawab serta mengembangkan identitas keberhasilan.

Dalam psikoterapi klien akan diajak untuk membahas dan menganalisa hambatan psikologis yan g ada dalam diri klien, kemudian klien diajak untuk mencari pemecahan atas masalah yang dimilikinya dengan cara menerapkan metode psikoterapi yang cocok untuk mengatasi masalah yang dimiliki klien.

Psikoterapi memiliki unsur – unsur yang saling terkait dan unsur tersebut terbagi dalam tiga segi utama, yaitu :

  1. Segi Proses, yaitu berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal, dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Segi Tujuan, untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis klien.
  3. Segi Tindakan, seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologis modern yang sudah teruji keefektivitasannya.

Saat ini banyak orang yang belum mengetahui perbedaan antara psikoterapi dengan konseling, bahkan orang awam menganggap keduanya adalah istilah yang memiliki kesamaan arti. maka dari itu marilah kita kaji dahulu pengertian konseling.

Konseling (dalam Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi) adalah hubungan terapis dengan klien yang bertujuan untuk melakukan perubahan diri (self) pada pihak klien.

Dari makna konseling di atas maka sudah dapat kita bedakan artinya dengan psikoterapi, akan tetapi masih ada perbedaan lainnya, seperti :

  1. Psikoterapi dijalankan berdasarkan ilmu atau teori kepribadian dan psikopatologi, sedangkan Konseling dijalankan atas dasar (atau dijiwai oleh) falsafah atau pandangan terhadap manusia.
  2. Psikoterapi memiliki tujuan mengatasi kelemahan – kelemahan tertentu melalui beberapa cara praktis, mencakup “pembedahan psikis” dan pembedahan otak. Konselor, pada lain pihak, berurusan dengan identifikasi dan pengembangan kekuatan – kekuatan positif pada individu.

 

Berikut ini adalah beberapa pendekatan Psikologi terhadap mental ILLNESS :

 

  1. Pendekatan Client Centered

Pendekatan client centered adalah pendekatan psikoterapi yang ditokohi oleh Carl R. Rogers. Menurut Rogers, klien harus memimpin dan menentukan arah pembicaraan dan sesi. Rogers berasumsi bahwa keputusan mereka tidak hanya akan membuat mereka merasa bahagia, namun juga membuat mereka kembali menjadi orang yang baik dan beradab. Namun, jalan menuju keputusan-keputusan baik tidaklah mudah. Manusia harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, bahkan pada saat mereka mengalami masalah.

  1. Pendekatan Psikoanalisis

Pendekatan psikoanalisis adalah suatu pendekatan yang ditokohi oleh Sigmund Freud. Freud percaya bahwa berbagai bentuk psikopatologi diakibatkan oleh dorongan yang kuat, yang mengawali tahap perkembangan konflik yang tidak disadari yang terkait dengan tahap psikoseksual tertentu. Freud berasumsi bahwa penyebab lingkungan dari masalah histerikal para pasiennya adalah penyiksaan seksual di masa kanak-kanak. Dalam pendekatan psikoanalisis terdapat teknik-teknik utama dalam psikoanalisi, yaitu asosiasi bebas, analisis mimpi, interpretasi, dan analisis transferensi.

  1. Pendekatan Kognitif

Kognisi adalah istilah yang mengelompokkan proses-proses mental seperti mengamati, mengenali, membayangkan, menilai, dan melakukan penalaran. Pendekatan kognitif berfokus pada bagaimana manusia menyusun berbagai pengalaman mereka, bagaimana mereka membuat pengalaman-pengalaman tersebut menjadi masuk akal, dan bagaimana mereka menghubungkan berbagai pengalaman masa kini dengan pengalaman masa lalu yang disimpan dalam memori.

 

Pada psikoterapi terdapat pula bentuk utama terapi, adapun beberapa diantaranya sebagai berikut :

  1. Terapi Gestalt

Terapis Gestalt secara aktif menunjukkan bagaimana klien bisa dengan mudah lari dari saat sekarang dan memasuki masa lampau atau masa depan. Sebagian besar orang hanya bisa tinggal dalam saat sekarangsekejap saja. Mereka agaknya lebih suka mencari cara menghentikan aliran saat sekarang. Mereka sering berbicara tentang perasaan hampir seakan-akan perasaan itu terpisah dari mengalami pada saat sekarang alih-alih mengalami perasaan di sini dan sekarang.

  1. Terapi Analisis Transaksional

Terapi analisis transaksional adalah terapi yang membantu klien dalam membuat putusan-putusan baru yang menyangkut tingkah lakunya sekarang dan arah hidupnya. Sasarannya adalah mendorong klien agar menyadari bahwa kebebasan dirinya dalam memilih telah dibatasi oleh putusan-putusan dini mengenai posisi hidupnya dan oleh pilihan terhadap cara-cara hidup yang mandul dan deterministik.

  1. Terapi Tingkah Laku

Terapi tingkah laku adalah penerapan aneka ragam teknik dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang belajar. Terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku ke arah cara-cara yang lebih adaptif.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Davison, Gerald C. (2012). Psikologi abnormal edisi 9. Jakarta : Rajawali Pers.

Mappiare. (1992). Pengantar konseling dan psikoterapi. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Corey. (2009). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung : Refika Aditama.

 

Tinggalkan komentar